KAREBATA.ID – Script Survei Indonesia (SSI) menampilkan hasil yang berbeda dari empat lembaga survei lainnya terkait Pilkada Luwu Timur 2024. Dalam rilis terbarunya, SSI menempatkan pasangan Budiman-Akbar sebagai kandidat terkuat dengan perolehan dukungan sebesar 47,32 persen, mengungguli pasangan Irwan Bachri Syam-Puspawati yang meraih 41,95 persen, serta Isrullah Achmad-Usman Sadik dengan hanya 2,93 persen.
“Hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih pasangan Budiman-Akbar dengan persentase 47,32 persen, diikuti oleh Irwan Bachri Syam-Puspawati dengan 41,95 persen, dan Isrullah Achmad-Usman Sadik di posisi ketiga dengan 2,93 persen,” ungkap Direktur SSI, Yuhardin, dalam konferensi pers di sebuah kafe di Makassar pada Jumat, 13 September 2024.
Menariknya, hasil survei SSI ini cukup berbeda dengan temuan beberapa lembaga survei lainnya. Indo Barometer, misalnya, dalam survei pada April lalu mengunggulkan Irwan Bachri Syam dengan 52,2 persen dukungan, sementara Budiman hanya memperoleh 33,4 persen. Survei tersebut dilakukan dengan simulasi head to head tanpa pasangan.
Sementara itu, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA juga merilis survei pada Juni yang kembali menempatkan Irwan Bachri Syam sebagai favorit dengan perolehan 44,3 persen dalam simulasi head to head, dibandingkan Budiman yang hanya meraih 33,2 persen. Namun, survei tersebut juga mencatat bahwa 22,5 persen responden belum menentukan pilihan mereka.
Pertanyaan besar pun muncul: apa yang membuat SSI menempatkan Budiman-Akbar sebagai pasangan unggulan? Mengapa hasilnya berbeda jauh dengan survei-survei sebelumnya yang menempatkan Irwan Bachri Syam sebagai kandidat terkuat, terutama mengingat dukungan tinggi yang ia peroleh secara individu?
Tak dapat dipungkiri, dalam beberapa bulan terakhir, pasangan Irwan Bachri Syam-Puspawati telah menunjukkan kegiatan kampanye yang lebih meriah, termasuk deklarasi dan pendaftaran calon yang dihadiri oleh massa dalam jumlah besar. Namun, menurut Yuhardin, sebanyak 38,53 persen pemilih masih mengaku ragu atau bisa mengubah pilihan mereka, membuka peluang bagi perubahan signifikan dalam peta dukungan kandidat.