LUWU UTARA, KAREBATA.ID – Setelah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan nomor 100.3.71/14/pem.setda/VIII/2024 terkait program “Landscape Sehat,” kolaborasi antara Rainforest Alliance (RA) dan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara semakin diperkuat.
Program ini bertujuan untuk menciptakan pembangunan hijau-biru yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan di wilayah tersebut.
Melalui program Landscape Sehat, pemerintah dan RA berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan kolaborasi multipihak yang efektif.
Kolaborasi ini tidak hanya mengutamakan aspek lingkungan tetapi juga kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
Dalam rangka mendukung implementasi program ini, acara bertajuk “Explore Landscape Luwu Utara: Kolaborasi Pengembangan dan Pengelolaan Landscape Sehat” diadakan, Selasa (17/9/2024) di Aula Hotel Bukit Indah, Masamba.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat sipil seperti USAID ERAT, Perkumpulan Wallacea, Save The Children, PT Mars, Apkasindo, KPH, UNCP, serta mitra pembangunan lainnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida), Drs. H. Aspar, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengelola landscape secara berkelanjutan.
“Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung pengelolaan landscape yang berkelanjutan di Luwu Utara,” ujar Aspar.
Ia berharap acara ini dapat mendorong kerja sama multipihak yang akan menerapkan solusi inovatif dan praktik berkelanjutan demi masa depan yang lebih baik.
Aspar juga menyebut bahwa penandatanganan MoU dan PKS beberapa waktu lalu adalah bukti keseriusan Pemda Luwu Utara dalam mewujudkan program ini.
Menurutnya, Luwu Utara memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat.
“Program ini tidak hanya menawarkan solusi bagi lingkungan tetapi juga memberikan dampak positif bagi komunitas pertanian dan hutan melalui pengelolaan lahan yang berkelanjutan serta konservasi keanekaragaman hayati,” tambahnya.
Sementara itu, Lead Thriving Landscape Luwu Utara, Hasrun Hafid, menegaskan pentingnya kesesuaian program ini dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang telah ditetapkan. Ia juga menekankan perlunya integrasi antara inisiatif lokal dan global untuk mencapai tujuan bersama.
“Kolaborasi ini harus inklusif, melibatkan semua pihak termasuk kaum difabel, untuk memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal,” kata Hasrun.
Hasrun juga mengungkapkan rencana untuk memperkuat sinergi dengan mitra global pada tahun mendatang. “Kami akan mengundang mitra global seperti USAID untuk datang dan berdiskusi dengan kami, membawa ide-ide baru yang dapat diintegrasikan ke dalam program ini,” jelasnya.
Acara ini diharapkan menghasilkan kesepakatan bersama mengenai urgensi kolaborasi multipihak dan strategi berkelanjutan untuk pengelolaan landscape di Luwu Utara.
Fokus utama program ini adalah pada empat pilar, ekosistem, kesejahteraan, produksi berkelanjutan, dan tata kelola.
Reporter: Amir