KAREBATA.ID – Bawaslu Luwu Timur kembali digemparkan dengan laporan dugaan pelanggaran netralitas ASN menjelang Pilkada 2024.
Kali ini, laporan tersebut terkait beredarnya tangkapan layar percakapan WhatsApp antara Kepala Dinas Pertanian Luwu Timur, Amrullah Rasyid, dengan tim pemenangan calon petahana, Budiman-Akbar.
Ketua Bawaslu Luwu Timur, Pawennari, mengonfirmasi bahwa laporan ini sudah diterima oleh pihaknya.
“Terkait tindakan dalam percakapan via WhatsApp yang beredar di media sosial, yang diduga melibatkan oknum Kepala Dinas Pemda Lutim, sudah kami terima laporannya,” ujarnya pada Jumat (20/9/24) kemarin.
Pihak Bawaslu memastikan akan segera menindaklanjuti laporan ini sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Hal ini ditegaskan oleh Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Luwu Timur, Sukmawati Suaib, yang menekankan pentingnya menjaga netralitas ASN dalam Pilkada.
“Bawaslu Luwu Timur telah mengimbau seluruh ASN untuk tidak terlibat dalam deklarasi pasangan calon, demi menjaga netralitas mereka selama tahapan Pilkada,” ujar Sukmawati.
Ia juga mengingatkan ASN, TNI, Polri, kepala desa, dan perangkat desa harus menjaga netralitas selama pemilihan.
Namun, imbauan tersebut sepertinya tidak diindahkan oleh oknum ASN, yang dikenal di kalangan masyarakat Luwu Timur sebagai “batutalinga” atau keras kepala.
Heboh di media sosial, tangkapan layar percakapan WhatsApp menunjukkan Amrullah diduga berperan dalam membantu mengerahkan massa untuk menghadiri pelantikan tim pemenangan Budiman-Akbar di Kecamatan Kalaena.
Dalam klarifikasinya, Amrullah mengakui bahwa dirinya memang terlibat dalam percakapan tersebut.
“Ini kecerobohan saya. Saya tidak berpikir panjang saat tim Kalaena meminta bantuan, padahal saya tahu risiko sebagai ASN. Saya hanya ingin mereka berhenti menelepon dan meminta bantuan. Sayangnya, percakapan ini tersebar,” jelasnya.
Pelantikan tim pemenangan Budiman-Akbar sendiri dijadwalkan digelar di Lapangan Kalaena pada 20 September 2024 kemarin.
Reporter: Asmar