Luwu Timur – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur terus bergerak cepat dalam mengatasi persoalan sampah yang semakin kompleks. Selain menuntut peningkatan pelayanan dari pihak swasta, Bupati H. Irwan Bachri Syam juga mengungkapkan rencana jangka panjang yang lebih berkelanjutan dalam pengelolaan limbah.
Dalam pertemuan strategis di Aula Rujab Bupati, Jumat (09/05/25), Bupati menyampaikan bahwa dua Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yakni Asana dan Asuli harus ditutup karena masih menggunakan sistem open dumping yang dinilai tidak memenuhi standar lingkungan.
“Imbas dari penutupan ini sehingga pengangkutan sampah dialihkan ke TPA Ussu Kecamatan Malili,” ujar Bupati.
Namun, Pemerintah tidak tinggal diam. Bupati memastikan akan melakukan pembenahan secara menyeluruh terhadap dua TPA tersebut agar dapat kembali difungsikan sesuai regulasi.
“Insha Allah, mudah-mudahan 3 bulan kedepan kedua TPA ini akan segera kembali difungsikan, khusus TPA Asuli PT. Vale telah menyatakan kesiapannya untuk membenahi sebagai bentuk perhatian pengelolaan sampah di wilayah pemberdayaannya,” ungkap Bupati.
Lebih lanjut, Bupati juga mengumumkan dua proyek besar yang siap digarap: pembangunan TPS 3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) di Desa Baruga, Kecamatan Towuti serta proyek teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF) di sekitar Enggano Camp.
Teknologi RDF disebut sebagai masa depan pengolahan sampah skala besar yang ramah lingkungan dan efisien. “Proses izin rencana pembangunan pengelolaan Sampah teknologi RDF sementara dalam pengurusan dan rencana pembangunannya dimulai tahun 2026 mendatang,” kata Bupati Irwan.
Langkah ini menandai era baru dalam pengelolaan sampah di Luwu Timur, menggabungkan komitmen pemerintah, dunia usaha, dan teknologi modern demi lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.