MAKASSAR, KAREBATA.ID – Hasil survei terbaru yang dirilis oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA memberikan gambaran mengejutkan terkait Pilkada Luwu Timur (Lutim) 2024.
Dalam survei yang diumumkan pada konferensi pers di Hotel Harper, Makassar, Jumat (20/09), elektabilitas petahana Budiman-Akbar menunjukkan tanda-tanda melemah, sementara pasangan penantang Ibas-Puspa justru tampil mengesankan dengan dukungan yang semakin kuat.
Berdasarkan survei yang dilakukan pada periode 2 hingga 10 September, Ibas-Puspa saat ini mengungguli Budiman-Akbar dengan perolehan elektabilitas sebesar 44,9%. Di sisi lain, Budiman-Akbar hanya mendapatkan 39,2% dukungan, membuat jarak antara keduanya semakin tipis.
Pasangan lain, Isrullah Achmad-Usman Sadik, tertinggal jauh dengan elektabilitas hanya 3%. Sementara itu, 12,9% responden mengaku belum menentukan pilihan atau memilih untuk merahasiakan pilihannya.
Survei ini melibatkan 440 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling, dan margin of error sebesar ±4,8%. Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka, memberikan gambaran langsung dari suara masyarakat.
Peneliti LSI, Fajar Moestar, menjelaskan melemahnya dukungan untuk petahana disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah persepsi publik yang menilai bahwa Budiman-Akbar tidak cukup kuat dalam memimpin, terutama jika dibandingkan dengan pesona dan strategi kampanye yang dilakukan oleh Ibas-Puspa.
“Mayoritas pemilih menilai petahana lemah, terutama karena pengaruh kuat dari mantan Bupati, M. Thoriq Husler, yang masih sangat berpengaruh,” ujar Fajar.
Namun, LSI juga memberikan catatan penting terkait angka undecided voter yang masih berada di angka 12%. Menurut Fajar, meski angka ini relatif rendah, perubahan situasi politik atau dinamika kampanye masih bisa mempengaruhi hasil akhir. “Jika tidak ada perubahan signifikan, hasil akhir Pilkada Lutim mungkin tidak akan jauh berbeda dari hasil survei kita,” tutupnya.