KAREBATA.ID – Visi misi dan program yang diusung oleh para kandidat dalam Pilkada Luwu Timur semakin menjadi sorotan publik. Namun, kritik yang dilontarkan oleh beberapa pihak dinilai tidak berdasar dan tendensius.
Mantan Ketua KPU Luwu Timur, Zaenal, dengan tegas membantah kritik tersebut dan menilai bahwa program serta visi misi yang disampaikan oleh para calon telah melalui proses yang sangat ketat dan terukur.
Zaenal menjelaskan sebelum dinyatakan sah sebagai kandidat, visi misi dan program setiap calon telah melalui tahapan sinkronisasi yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Luwu Timur, serta disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).
“Sinkronisasi visi misi dengan RPJPD ini bukan sembarang proses. KPU Lutim memfasilitasi langsung bersama pihak yang berkompeten seperti Bapelitbangda untuk memastikan setiap program sesuai dengan rencana pembangunan daerah. Setelah itu, masyarakat diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan,” jelas Zaenal, Selasa 01/10/24).
Zaenal tidak hanya membela proses administrasi yang telah dilalui oleh para kandidat, tetapi juga mempertanyakan keras pihak-pihak yang melontarkan kritik terhadap program-program tersebut.
“Kritik terhadap visi misi yang muncul belakangan ini sangat tidak pada tempatnya. Seharusnya kritik dilakukan pada tahap pemberkasan di KPU, bukan saat kampanye sudah berjalan. Ini justru terlihat seperti upaya menjatuhkan kandidat tertentu tanpa dasar yang jelas,” tegas Zaenal.
Ia juga mengkritik keras bahwa kritik yang muncul tidak memiliki landasan ilmiah, melainkan lebih didasari oleh subjektivitas dan kepentingan tertentu.
“Visi misi kandidat disusun berdasarkan kajian ilmiah. Jika ada yang ingin mengkritik, seharusnya juga dilakukan dengan pendekatan ilmiah, bukan sekadar berdasarkan perasaan atau pesanan politik. Ini penting untuk menjaga integritas proses demokrasi kita,” tambahnya.
Zaenal memperingatkan agar semua pihak menjaga etika politik dalam Pilkada Luwu Timur ini, dan menghindari bentuk-bentuk kritik yang hanya bertujuan untuk memojokkan kandidat tertentu tanpa dasar yang kuat.
“Kami ingin proses Pilkada ini berjalan sehat dan bersih. Mari berkompetisi dengan program yang berkualitas, bukan dengan kritik kosong yang hanya menyesatkan publik,” pungkasnya.