Luwu Timur – Anggota DPRD Kabupaten Luwu Timur, Jihadin Peruge yang akrab disapa Lau Jiha, mengajak masyarakat Kecamatan Nuha untuk bersama-sama mendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur Nomor Urut 3, Irwan Bachri Syam – Puspawati Husler (Ibas-Puspa).
Menurut Lau Jiha, program Ibas-Puspa yang bertujuan mengatasi pengangguran di Luwu Timur lebih riil dan berdampak langsung kepada masyarakat.
“Program Ibas-Puspa ini adalah terobosan luar biasa untuk angkatan kerja di Luwu Timur. Khususnya untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya saing tenaga kerja,” ujar Lau Jiha dalam kampanye di Kecamatan Nuha.
Sebagai wakil dari Fraksi Nasdem, Lau Jiha menegaskan bahwa program Ibas-Puspa mencakup berbagai inisiatif yang dapat membuka lapangan kerja. Di antaranya adalah dukungan penuh terhadap UMKM dengan bantuan modal hingga Rp50 juta, serta penciptaan 1000 wirausaha baru.
Selain itu, pembangunan smelter dan Kawasan Industri Malili (KIMAL), serta pabrik beras dan merica, juga menjadi langkah nyata dalam membuka peluang kerja di Luwu Timur.
“Program ini dapat menciptakan lapangan kerja hingga puluhan ribu orang,” tuturnya.
Bagi Lau Jiha, keluhan masyarakat terkait susahnya mencari pekerjaan dan rendahnya daya saing angkatan kerja, terutama di Kecamatan Nuha, perlu segera diatasi.
Program Ibas-Puspa, seperti pembangunan sekolah vokasi yang rencananya akan dibangun di Sorowako, menjadi solusi agar anak-anak Luwu Timur dibekali keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
“Dengan pendidikan vokasi ini, anak-anak kita akan lebih siap menghadapi dunia kerja dan meningkatkan daya saing mereka,” ujarnya.
Lau Jiha juga menyatakan keyakinannya dengan program-program tersebut, cita-cita Luwu Timur menjadi daerah maju akan terwujud.
“Mari kita gaspol, turun berjuang bersama masyarakat dan tim di Kecamatan Nuha untuk memenangkan Ibas-Puspa di Pilkada 2024 ini,” serunya.
Berikut sejumlah program strategis Ibas-Puspa untuk membuka lapangan pekerjaan di Luwu Timur:
1. Menfasilitasi pembangunan pabrik nikel dan besi (smelter)
2. Pembangunan pabrik dan comodity unggulan (beras dan merica)
3. Pembangunan Kawasan Industri Malili (KIMAL)
4. Pabrik ramah lingkungan, produk ramah lingkungan, kawasan industri ramah lingkungan, dan rantai.
5. Sekolah vokasi. Pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kerjsasama industry dan membangun akses pekerjaan di industry – industry lokal
6. Pembangunan kawasan unggul
7. Gerakan pro produk lokal (pengadaan barang pemerintah daerah berbasis produk lokal
8. Bengkel usaha komunitas di setiap kecamatan
9. Bantuan modal sampai dengan Rp50 juta
10. Pendampingan berkelanjutan (layanan konsultasi usaha gratis produksi, manajemen dan Pemasaran)
11. Lutim mart (menghimpun produk-produk UMKM)
12. Memperluas akses pasar dengan membangun kemitraan dengan pihak swasta di dalam dan luar daerah
13. Bantuan teknologi untuk usaha rumahan
14. Penyediaan platform digital siap kerja dan karir
15. Pembangunan Sentra Pemasaran dan Promosi Kerajinan Rakyat (promosi wisata minat khusus)