Luwu Timur – Sekretaris Desa (Sekdes) Wonorejo, Noer Hasanah, mendadak dicopot dari jabatannya dan hanya diberi posisi sebagai Kasi Pemerintahan Desa.
Keputusan yang tak diduga ini memicu berbagai spekulasi, termasuk dugaan adanya motif politik yang panas.
Noer Hasanah resmi diturunkan jabatannya pada tanggal 31 Oktober 2024 dengan Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Pj Kades Wonorejo, Samuel Nasrani.
“Tiba-tiba saja ada rekomendasi turun dari kecamatan, tanpa kejelasan alasan,” ungkap Noer, Senin (04/11/24).
Noer pun menyatakan dirinya sempat mempertanyakan kesalahannya, namun hanya mendapat jawaban yang semakin menimbulkan tanda tanya besar.
“Katanya tidak ada kesalahan, ini cuma kebijakan,” ujar Noer.
Ia menambahkan jabatan Sekdes merupakan jenjang karier, sehingga tidak semestinya bisa dicopot begitu saja, sesuai arahan Kementerian Desa saat bimbingan teknis yang pernah ia ikuti.
Di balik pencopotan yang kontroversial ini, muncul dugaan miring terkait fitnah politik. Noer mengungkapkan bahwa keluarganya difitnah sebagai tim sukses salah satu paslon, yakni paslon 03.
“Suami saya difitnah jadi tim sukses paslon, padahal kami tidak melakukan apa-apa. Demi Allah, kami hanya di rumah karena tahu posisi saya sebagai aparat desa,” tegasnya.
Sementara itu, Pj Kades Wonorejo, Samuel Nasrani, yang dimintai konfirmasi oleh wartawan via WhatsApp, hingga kini belum memberikan tanggapan. Di sisi lain, kabar pencopotan Noer yang diduga bermuatan politik ini semakin viral di media sosial, memicu perbincangan luas di kalangan masyarakat Luwu Timur.