Luwu Timur – Gerakan emak-emak di Kabupaten Luwu Timur semakin gencar menyosialisasikan dukungan mereka untuk pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, Irwan Bachri Syam dan Puspawati Husler (IBAS-Puspa).
Hal yang ditujukan untuk memenangkan pasangan Ibas-Puspa ini tidak hanya berfokus pada sosialisasi, tetapi juga menentang segala bentuk intimidasi yang dialami masyarakat, khususnya dalam hal pemasangan alat peraga kampanye (APK) kandidat lain yang dilakukan tanpa persetujuan pemilik rumah.
Kelompok emak-emak ini tak hanya mengusung spanduk “Masyarakat Biasa Dukung Ibas-Puspa” di berbagai titik strategis. Kini, mereka bergerak dari rumah ke rumah, memastikan bahwa hanya APK yang disetujui pemilik rumah yang terpasang.
Mereka bahkan berani menggantikan APK kandidat lain yang dipasang tanpa izin, dengan APK Ibas-Puspa.
“Tabe’ lagi saya kasih turun ki lagi (spanduk Budiman-Akbar), tabe’ tabe’ betul saya kasih turun ki, salah tempat ki lagi,” kata salah seorang perempuan dalam sebuah video beredar di media sosial.
Handayani, Koordinator Divisi Perempuan Ibas-Puspa, menegaskan bahwa gerakan ini merupakan respons para perempuan untuk melawan intimidasi.
“Banyak warga yang mengaku rumah mereka dipasangi APK tanpa persetujuan mereka. Setelah kami beri penjelasan, mereka bersedia melepas dan menggantinya dengan APK Ibas-Puspa sesuai dengan pilihan hati nurani mereka,” jelas Handayani.
Menurut Handayani, aksi ini murni dilakukan secara sukarela dan menjadi simbol perjuangan warga untuk memperlihatkan dukungan mereka tanpa tekanan.
Sementara itu, Mantan Komisioner KPU Luwu Timur, Lyana Mulkin, melihat fenomena gerakan emak-emak ini sebagai sesuatu yang luar biasa.
“Di berbagai kegiatan kampanye dialogis Ibas-Puspa, paling banyak yang hadir adalah emak-emak,” ujar Lyana.
Menurutnya, dukungan ini muncul karena ada keterwakilan perempuan yang maju dalam Pilkada Luwu Timur. “Sejak 2004, kita hanya melihat kandidat laki-laki di Pilkada. Baru di 2024 ini, ada perempuan yang turut menjadi calon,” tambah Lyana.
Lyana juga menambahkan, program-program yang diusung Ibas-Puspa juga menjadi daya tarik utama bagi emak-emak, terutama yang berkaitan langsung dengan perekonomian keluarga, seperti Kartu Lutim Pintar yang mencakup seragam sekolah gratis, bantuan untuk siswa SMA, beasiswa untuk mahasiswa, hingga beasiswa untuk santri.
Program ini diharapkan meringankan beban ibu rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka.
Ada juga Kartu Lutim Sehat yang membebaskan biaya berobat bagi warga Lutim, termasuk biaya perjalanan dan uang saku bagi pasien rujukan ke luar Lutim. Program ini tentu sangat membantu keluarga yang memiliki anggota lanjut usia atau anak-anak yang membutuhkan perawatan medis intensif.
“Dan yang tak kalah penting, program Kartu Lutim Lansia memberikan bantuan Rp1 juta per bulan untuk lansia. Ini tentunya meringankan beban ibu rumah tangga yang mengurus orang tua lansia,” ungkap Lyana.
Selain itu, program pupuk gratis yang ditawarkan Ibas-Puspa juga dipandang mampu mengurangi pengeluaran petani, yang pastinya juga berdampak pada kesejahteraan keluarga.