Pada pelaksanaan debat terakhir Pilkada Luwu Timur 2024 di Hotel Claro, Makassar, Minggu 17 November 2024 lalu, terjadi perdebatan menarik soal peningkatan nilai pendapatan Asli Daerah dari tahun-ke tahun antara calon Bupati Nomor urut 3, Irwan Bachri Syam, dengan Calon Bupati Nomor urut 2, Budiman.
Saat menanggapi jawaban pasangan calon nomor urut 2, terkait ketergantungan pembiayaan daerah pada dana transfer pusat dibanding Pendapatan Asli Daerah, Ibas sapaan akrab Irwan Bachri Syam menuturkan rasio peningkatan PAD di periode 2016-2020 atau era Muhammad Thorig Husler (MTH) sebagai Bupati, peningakatan PAD justru lebih tinggi dibanding era sekarang.
“Jika melihat capaian PAD Luwu Timur periode 2016- 2020 , PAD menunjukkan peningkatan dikisaran Rp150 Miliar itu di periode kemarin MTH-Ibas. Sedangkan di tahun 2021 sampai dengan tahun 2023, PAD hanya bertambah Rp80-an miliar. Bahkan pada perubahan APBD 2024, PAD luwu timur mengalami penurunan sekitar Rp29 Miliar, itu di era sekarang,” ungkap Ibas menanggapi jawaban paslon nomor urut 2.
Pernyataan Ibas ini langsung dibantah oleh Budiman, menurutnya data yang disampaikan oleh Paslon nomor 3 itu tidak benar.
“Saya pikir tidak Rp150 miliar pak, ini angka Rp395 miliar meningkat menjadi Rp400 miliar di target kita, ini akan terus kita pertahankan. Tidak ada itu di era kami ini PAD di angka Rp150 miliar, tetapi diangka Rp300 miliar ke atas, termasuk dana bagi hasil kita besar juga,” jawab Budiman.
Tentu masyarakat dipusingkan dengan sajian angka-angka oleh kedua paslon, sehingga redaksi akan menyajikan fakta dari data-data nilai PAD Luwu Timur dari tahun ke tahun.
Pada pemerintahan MTH-Ibas yakni periode 2016-2020, Pertumbuhan PAD yakni sebesar Rp144 miliar, dengan rincian di tahun 2016, nilai PAD Luwu Timur sebesar Rp177 Miliar, 2017 sebesar Rp254 miliar, 2018 sebesar Rp264 miliar, 2019 sebesar Rp321 miliar, dan tahun 2020 sebesar Rp329 Miliar, Atau rata-rata pertumbuhan PAD tahun 2016-2020 adalah sebesar 16,78 persen.
Sementara PAD di tahun 2020 adalah sebesar Rp392 Miliar, 2021 sebesar Rp305 miliar, 2022 sebesar Rp335 Miliar, 2023 adalah sebesar Rp392 miliar, dan target PAD 2024 adalah sebesar Rp391 miliar, atau dengan pertumbuhan PAD dari 2020-2024 adalah sebesar Rp60 Miliar. Namun jika dilihat dalam penetapan APBD Perubahan 2024, PAD Luwu Timur mengalami penurunan target sebesar Rp25 miliar, sehingga jika dirata-rata pertumbuhan PAD sejak 2020-2024 adalah sebesar 2,66 Persen.
Sehingga dari data ini, bisa disimpulkan bahwa pertumbuhan PAD di periode tahun 2016-2020 (era MTH-Ibas) adalah sebesar Rp144 miliar, sementara di periode tahun 2020-2024 (Era Budiman-Akbar) hanya tumbuh sebesar 60 miliar tidak termasuk perhitungan turunnya target PAD di anggaran perubahan 2024.