Luwu Timur – Bupati Luwu Timur, Budiman mengabaikan imbauan Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Zudan Arif Fakrulloh, untuk tidak mengumpulkan ASN di masa tenang Pilkada Serentak 2024.
Alih-alih patuh pada imbauan tersebut, Budiman malah mengumpulkan guru dan tenaga kesehatan (nakes) di Lapangan Dinas Pendidikan Lutim, Senin (25/11/24).
Ribuan guru -PAUD, SD dan SMP negeri maupun swasta- dan nakes yang berstatus PNS, PPPK hingga tenaga honorer atau upah jasa hadir di lapangan tersebut untuk memperingati Hari Guru Nasional (HGN).
Oleh Pemkab Lutim, upacara HGN pada Senin hari ini, digabung dengan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang jatuh pada 12 November 2024 lalu.
Sehingga para tenaga kesehatan di Luwu Timur juga diminta datang ke acara tersebut.
Dalam undangan, pihak dinas memerintahkan kepala sekolah menghadirkan guru dan tenaga kependidikan di sekolah masing-masing untuk menghadiri HGN.
Budiman selaku Bupati Luwu Timur yang baru usai cuti kampanye Pilkada tampil sebagai pembina upacara.
Salah satu sambutannya yang disambut riuh peserta upacara adalah Budiman memberikan keringanan kepada para guru dan nakes dalam absensi atau presensi online.
Jika sebelumnya para pegawai harus tiga kali presensi dalam satu hari kerja, kini berubah menjadi hanya dua kali saja.
“Mulai hari ini, presensi cukup dua kali saja,” kata Budiman dalam upacara HGN dan HKN 2024 di Lapangan Dinas Pendidikan Lutim, Malili, Senin (25/11) pagi.
Upacara HGN dan HKN di Malili ini sendiri menjadi sorotan karena meski bukan hari libur nasional, namun sekolah-sekolah (kecuali SMA) diliburkan.
Maklum guru dan tenaga kependidikan di semua sekolah diwajibkan datang ke Malili untuk menghadiri HGN tersebut.
“Sudah hampir 10 tahun saya di Malili, baru tahun ini Hari Guru sekolah diliburkan,” kata salah satu orang tua siswa, Arhan.
Informasi yang diperoleh redaksi, peringatan HGN tahun ini memang agak lain.
Jika tahun-tahun sebelumnya hanya kepala sekolah bersama dua atau tiga guru yang mewakili setiap sekolah hadir di upacara HGN, tahun ini semua guru bahkan tenaga kependidikan (bujang dan pustakawan) diwajibkan hadir.
Begitu juga untuk tenaga kesehatan, terutama yang baru saja mendaftar Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), mereka wajib ikut upacara.
Pengumpulan guru dan nakes ini bertentangan dengan perintah Pj Gubernur Sulsel, Zudan Arif Fakrulloh.
Sebelumnya, Zudan sudah mengingatkan Bupati Luwu Timur, Budiman dan kepala daerah lain yang berstatus incumbent pada Pilkada Serentak 2024 agar tidak mengumpulan ASN di masa tenang.
Budiman yang berstatus petahana pada Pilkada Luwu Timur 2024 kembali mengemban tugas sebagai bupati, setelah berakhirnya masa cuti karena kampanye.
Zudan menilai, Budiman dan para kepala daerah yang berstatus petahana di Pilkada Serentak 2024 akan memiliki kekuatan besar untuk mengkonsolidasikan para ASN, setelah kembali dari masa cuti.
Ada lima kepala daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berstatus incumbent atau maju Pilkada dan akan kembali menjabat setelah cuti kampanye selama 60 hari.
Mereka antara lain Bupati Luwu Timur Budiman, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf, Bupati Maros Chaidir Syam, Toraja Utara Yohanis Bassang dan Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
“Jangan kumpulkan ASN di masa tenang Pilkada,” kata Zudan di Makassar, Sabtu 23 November 2024.
Zudan yang juga Ketua Umum Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Nasional ini mengatakan, lima daerah itu mendapat perhatian khusus karena berpotensi akan memanfaatkan para Aparatur Sipil Negara di masa tenang Pilkada 2024.
“Para pasangan calon terutama yang incumbent selesai dari masa cutinya, memerintah kembali masuk di jajaran pemerintahan dan akan memiliki kekuatan besar untuk mengkonsolidasikan para ASN,” ujar Zudan.