Luwu Timur – Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, melontarkan pernyataan strategis yang berpotensi memantik wacana nasional soal pemanfaatan kawasan hutan untuk kepentingan pertanian rakyat.
Dalam acara ramah tamah bersama Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, Irwan mengungkap lebih dari 70 persen wilayah Luwu Timur masih berstatus kawasan hutan, termasuk lahan-lahan potensial untuk pencetakan sawah baru.
“Kami ingin investasi masuk, tapi harus mematuhi undang-undang dan menjawab kebutuhan masyarakat, termasuk dalam hal keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan,” ujar Irwan, Jumat (13/06/25) kemarin.
Permintaan ini datang di tengah sorotan terhadap kebijakan konservasi yang kerap dianggap menghambat produktivitas daerah.
Sehingga orang nomor satu di Luwu Timur ini menekankan pentingnya sinergi antara investasi, perlindungan lingkungan, dan kebutuhan dasar masyarakat, terutama petani.
Sementara itu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan kunjungannya ke Luwu Timur bertujuan untuk memperkuat komitmen terhadap responsible mining dan penyelesaian konflik agraria secara damai.
Ia juga mengapresiasi praktik pertambangan berkelanjutan PT Vale yang dinilainya layak menjadi percontohan nasional.
“Pengelolaan sumber daya alam harus berbasis kompromi. Kita tidak boleh terjebak pada dikotomi ekstrim antara pembangunan dan konservasi,” tegas Raja Juli.
Dalam momen itu, hadir pula tokoh-tokoh penting seperti Komisaris Mind ID Grace Natalie, Plt CEO PT Vale Indonesia Bernardus Irmanto, Sekda Lutim H. Bahri Suli, dan jajaran OPD Luwu Timur.